Sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia Pesantren tetap berusaha menciptakan generasi-generasi baru yang akan terus mensyiarkan Islam. Pendidikan ini tidak lepas dari kemampuan lembaga untuk menyokong kegiatannya dari segi infrastruktur dan operasional. Faktanya kurang lebih 80% biaya operasional pesantren ditunjang oleh donatur dimana dana ini tidak selalu lancar secara terus menerus dan teratur sehingga mengakibatkan terhambatnya proses belajar mengajar di Pesantren.
Pada 2 desember 2018 Insan Priangan telah meluncurkan program Pesantren berdaya di Rumah Tahfidz Bahana Sunnah dengan harapan bahwa Pesantren dapat memiliki sumber pendanaan mandiri. Program ini berisi pelatihan dan aplikasi integrated farming system. Santri dan seluruh pengurus pesantren diajak bersama sama untuk melepaskan lele pada kolam kolam yang sudah disediakan oleh Insan Priangan.
Dana dari program ini berasal dari Zakat Mal yang diterima oleh Insan Priangan, agar Zakat ini memiliki dampak bagi orang lain secara langsung dan berkelanjutan.
Dari dua kolam yang ada telah dilaksanakan 3 kali panen dengan total panen 71 Kg Lele dan dikonsumsi santri sebanyak 10 Kg menghasilkan sebanyak Rp. 1.220.000,- utk pesantren.